CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA CANTIK PART7

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA CANTIK PART7

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA CANTIK PART7, Hasrat-Bispak48 Kepuasan yang kurasakan ini sungguh-sungguh sudah tidak tertahan kembali. Otot perutku lagi kontraksi iringi orgasmeku, rasanyaseperti diremas remas. Lubang vaginaku ibaratnya bakal bobol. Tiada ampun, badanku mesti kembali tersentak sentak lalu melafalkanng sejadi jadi.

Tau-tau saya gak dapat kembali dengar suara jeritanku sendiri. Selanjutnya penglihatanku jadi kabur serta semua jadi gelap…

VII. Kehadiran Cie Natalia

"Eliza…", buram samar kudengar suara yang panggilku.

"Mmmhh…", saya mengerang kurang kuat serta perlahan-lahan saya buka mataku, tetapi sinar yang mengenai mataku ini berasa demikian silau, memaksakanku kembali memicingkan mataku.

Saya berasa pernah dengar nada itu, namun saya jadi mau ketahui dan saya memaksakan buka mataku buat memandang siapakah yang panggilku.

(Natalia)

Nyatanya kiraanku betul. Itu suara Cie Natalia, ponakanku masih berumur 19 tahun. Cie Natalia masih kuliah di semester dua, di universitas yang serupa dengan tempat Cie Stefanny kuliah. Dan ketepatan sekali Cie Natalia  ambil jalur yang serupa dengan Cie Stefanny.

"Eliza, kamu berbaring saja dahulu", kata Cie Natalia yang menuntunku tiduran kembali di ranjangku waktu saya usaha bergerak duduk.

"Halo Cie Lia…", saya menegur Cie Natalia sembari tersenyum.

"Halo pula Eliza… baru saja Cie Cie kesini, pada mulanya sich pengin mohon bantuan kamu. Tetapi Cie Cie baru mengetahui bila kamu sakit begini…", kata Cie Natalia yang nampak sangsi.

"Eh… mengapa Cie? Eliza tidak apa apa kok…", saya ajukan pertanyaan mau ketahui.

"Eliza, barusan tubuh kamu panas. Saat ini lantas mukamu terlihat pucat. Kok masih omong jika kamu tidak apa apa? Ini pula Cie Cie ingin antara kamu ke dokter", kata Cie Natalia.

"Tidak, gak mesti Cie, Eliza gak apa apa, benar-benar. Eliza hanya kecapaian kok", saya berbicara dengan sedikit was-was.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA CANTIK PART7

Saya jadi takut ke dokter. Entahlah apa dokter dapat ketahui atau mungkin tidak, tetapi saya takut jika rupanya dokter dapat mengetahui saya kecapaian karena sebab ngeseks dan ngeseks. Apa yang terjadi jika hasil analisis sesuai itu sampai kedengar oleh Cie Natalia?

Saya jadi terkenang, ini hari saya barusan dihajar oleh tiga pejantan di rumahku. Dan barusan itu mereka memaksakanku orgasme serta orgasme hingga sampai saya semaput.

Tidak tahu apa yang berlangsung seterusnya, dan saya anyar sadar jika waktu ini saya kenakan busana tidur baby doll. Akan tetapi saya sadar jika saya gak kenakan bra serta celana dalam.

"Benar-benar gak apa apa Eliza?", bertanya Cie Natalia membubarkan lamunanku.

"Iya Cie, benar-benar. Lagi, Cie Cie pengin minta bantuan apa ya?", tanyaku sekaligus usaha memindah percakapan.

"Begini Eliza, esok malam ada tukang service yang pengin tuning piano Cie Cie, tetapi Cie Cie baru ingat bila esok itu Cie Cie harus ke acara pesta hari lahir kawan Cie Cie. Nach, papi dan mama Cie Cie kan masih di Amerika habis ngunjungin koko Hong hari Senin lalu . Sehingga, di dalam rumah Cie Cie gak ada yang dapat nungguin tukang service itu", Cie Natalia ceritakan panjang lebar.

"Selalu, Cie Cie ingat kamu kan bisa juga main piano . Maka barusan Cie Cie ingin meminta bantuan kamu buat jagain tukang service itu, sekaligus kamu coba coba apa pianonya telah dituning secara baik. Tapi…", kalimat Cie Natalia berhenti, serta dia menghela napas.

"Ooh… gak apa apa Cie, Eliza pengin kok. Tetapi esok tukangnya tiba jam berapakah Cie? Masalahnya Eliza kan ada les balet, selesainya jam enam malam", saya menerangkan skedulku di Cie Natalia.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Oh tukangnya hadir jam tujuh malam kok Eliza. Kamu dapat hadir ke rumah Cie Cie seusai les baletnya usai. Tetapi kamu sakit ini, Cie Cie gak enak…", kata Cie Natalia sekalian membelai rambutku.

"Cie… Eliza tidak apa apa kok, benar-benar", kataku sembari tersenyum manis.

"Mmm… tetapi kamu Senin esok ada pe er atau ulangan tidak Eliza?", bertanya Cie Natalia.

"Gak ada kok Cie. Jikapun ada, Eliza kan dapat belajar sembari nungguin tukang service piano itu", saya usaha menekankan Cie Natalia.

"Duh, terimakasih ya sayang", kata Cie Natalia lalu merengkuhku dan mencium ke-2  pipiku.

Jantungku berdebar-debar cepat gara-gara dekapan dan kecupan Cie Natalia barusan. Wangi rambut Cie Natalia yang mengenai mukaku membikin pikiranku mulai kisruh.

Tetapi saya sadar bila baiknya saya tak melakukan hal yang aneh aneh. Bagaimana juga Cie Natalia masihlah ada interaksi kerabat denganku, serta saya tidak ingin ia paham jika saya menderita abnormalitas, ialah sukai dengan sama-sama typeku, biarpun tentu saya masih menyenangi lelaki.

Andy! Saya terlintas janji telephone jam delapan malam. Oh, apa saya telah melewati waktu yang kutunggu nantikan itu?

Saya lekas cari dan lihat jam dinding, serta saya menarik napas lega waktu saya menyaksikan jam itu tetap menunjuk jam 1/2 tujuh, malam tentu.

"Ih Cie Cie, tidak perlu gunakan thanks dech . Sehingga, Eliza hadir esok malam ya Cie?", tanyaku dengan manja.

"Eliza, kalaupun kamu ingin, kamu segera bermalam dalam rumah Cie Cie malam hari ini. Kamu membawa saja busana untuk esok, namun juga pakaian sekolah untuk Senin kelak . Sehingga kamu dapat istirahat di dalam rumah Cie Cie, sekaligus nemanin Cie Cie begitu. Nyatanya tidak nikmat  sendirian dalam rumah makin lama, hihi…", kata Cie Natalia sembari ketawa kecil.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA CANTIK PART7

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


"Yee… mmm… namun bisa  sich. bentar ya Cie, Eliza siap siap dahulu", kataku dengan puas.

Aku segera saja menyetujui penawaran Cie Natalia. Saya tidak tahu apa banyak pejantan itu udah senang ataukah belum pesta nikmati badanku barusan sore. Namun yang tentu saya tidak sedang ingin layani hasrat sex mereka.

Saya mengelit pada mereka ini betul-betul bukan lantaran mereka wajahnya tidak baik. Malahan diam diam saya memahami hal demikian sebetulnya malahan memperbanyak hasratku, saat saya mesti memasrahkan diriku diperkosa oleh beberapa pejantan yang wajahnya gak karuan seperti pak Bijaksanain, Wawan maupun Suwito.

Namun saya memikir buat istirahatkan badanku yang telah sangat kecapaian. Sampai saya berpikiran untuk ‘meliburkan' badanku dari sentuhan banyak pejantan itu waktu beberapa waktu. Dengan demikian saya mengharapkan badanku bakal sembuh. Beberapa waktu ini saya terasa benar-benar jangkau. Bila dapat, saya dapat pulang dari rumah Cie Natalia hari Rabu malam saja.

Saya dapat menghubungi Cie Stefanny jika saya tidak dapat les hari Senin esok, atau barangkali saja saya mengharap Cie Stefanny ada ke rumah Cie Natalia, untuk memberi les padaku dari sana. Masalah izin, saya percaya papi mamaku jelas mengizinkan, karena dahulu sewaktu saya masih kecil, saya kerap bermalam di dalam rumah Cie Natalia. Saya bakal mengontak dan menghubungi mereka kelak sesudah saya hingga sampai dalam rumah Cie Natalia.

"Cie, Eliza ingin bermalam di dalam rumah Cie Cie hingga hari Selasa malam. Bisa tidak Cie?", saya menanyakan di Cie Natalia yang tungguiku.

"Bisa donk Eliza… ingin bermalam satu bulan, 1 tahun, itu pun bisa bila kamu pengin", goda Cie Natalia.

"Yee… ya sudah, Eliza bermalam hingga sampai Selasa malam ya Cie", kataku yang dibalas anggukan dan senyuman manis Cie Natalia.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya menyediakan seluruhnya. Sejumlah buku sekolah sampai hari Rabu kumasukkan ke tas sekolahku hingga nyaris gak muat. Saya ambil tas bajuku yang lumayan besar, dan saya masukkan handuk kering, selimut kecintaanku, tiga stel seragam sekolah plus kaus kaki untuk Senin hingga sampai Rabu.

Tidak lupa saya menunjuk lima stel pakaian rumah serta pakaian tidurku. Yang benar saya masukkan pakaian baletku, komplet dengan sepatu balet yang udah kubungkus dengan kantung plastik. Serta pastinya beberapa pasang bra dan celana dalam yang sangkanya dapat cukup sampai hari Rabu kelak.

Juga diam diam saya bawa pil anti hamil yang teratur kuminum di periode suburku, serta kuselipkan antara timbunan pakaian yang telah ada pada tas bajuku. Tidak tahu mengapa saya terasa pil itu mesti kubawa, biarpun seingatku tidaklah ada pembantu laki-laki dalam rumah Cie Natalia.

"Cie, Eliza pengin mandi dahulu. Namun Cie Cie tak boleh pulang dahulu ya, Eliza pengin pergi sama-sama kelak", saya meminta dengan manja.

"Iya, tak boleh khawatir Eliza. Cie Cie nantikan kok", kata Cie Natalia yang saat ini tiduran dengan enjoy di atas ranjangku.

"Thanks ya Cie, kataku suka.

Saya selekasnya masuk ke kamar mandi seusai mempersiapkan busana gantiku. Dengan cara cepat saya mandi keramas sebersih bersihnya, tidak lupa saya memanfaatkan cairan pencuci vaginaku buat bersihkan lubang vaginaku yang berasa lembab dengan tersisa cairan cintaku waktu saya ditaklukkan sore barusan.

Lalu seusai saya keringkan rambut serta badanku, saya berpindah busana dan masukkan cairan pencuci vaginaku, sabun, shampoo, sikat gigi dan pasta gigi ke kantung plastik. Seusai kurasa tidak ada yang ketinggal, saya keluar kamar mandi.
 Sekalian bercakap dengan Cie Natalia, saya menyisihkan diri keringkan rambutku dengan hair dryer, pun menyisir rapi rambutku.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA CANTIK PART7

Sehabis saya masukkan semuanya yang bakal kubawa ke tas bajuku, saya mematikan lampu dan AC kamarku. Sepatu sekolahku udah kumasukkan ke kantung ngeresek, sedang saya sendiri pakai sandal yang umum kupakai untuk acara rileks.

Lalu kami berdua selekasnya turun ketujuan garasi. Ditolong Cie Natalia, saya menyimpan semua barang bawaanku di mobilku. Sehabis tuntas, saya panggil pak Berbudiin, memohon buat menolong buka pintu garasi dan pintu gerbang, lalu saya dan Cie Natalia duanya sama masuk ke mobil masing-masing.

Sempat kusaksikan barusan pak Bijaksanain melihatku dengan bingung, tapi entahlah kayaknya dari mata pak Berbudiin dia nampak puas, atau mungkin lebih persisnya lega melihatku. Diperjalanan tuju rumah Cie Natalia, saya baru terlintas mengenai pembantaian sore barusan yang sebabkan saya tidak sadarkan diri karena orgasme.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama