CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA CANTIK

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA CANTIK

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA CANTIK, Hasrat-Bispak48 Beberapa menit saya terjaga dari tidurku. Meskipun saya telah terasa cukup lebih enak, saya masih ingin bermalas-malasan, serta membebaskan badanku yang telanjang bundar serta terpendam dalam bedcover ini masih terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Kadang-kadang saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku serta wanginya berbau rambutku ini.

Serta saya telah kembali tersenyum senyuman sendiri lantaran saya terlintas peristiwa dalam hari tempo hari bersama Andy, mulai dengan sikap canggungnya di sekolah waktu temaniku hingga kembali pada kelasku, serta yang sangat membuatku berbahagia yaitu SMS Andy malam harinya, yang mengingatiku supaya lekas istirahat serta tidur lantaran ia mengerti saya kepayahan.

Akan tetapi, Andy tahunya saya kepayahan karena belajar sampai malam, tidak dikarenakan ngeseks berkali kali mulai sejak tempo hari lusa. Saya melihat jam kamarku, nyatanya telah jam 5:10 pagi. Karena itu saya menarik napas panjang, siap-siap menjalankan ini hari yang entahlah dapat memberi warna apalagi di kehidupanku.

"Auw…", saya meratap perlahan-lahan sewaktu saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal waktu kupakai jalan, bahkan juga lubang vaginaku terkadang berasa sedikit nyeri. Nyatanya badanku belum sembuh betul sesudah tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Walau sebenarnya saya udah istirahat semalaman tiada masalah, juga saya telah tidur lebih mula sesudah terima SMS Andy kurang lebih jam 9 tempo hari malam.

Saya ambil langkah tertatih tatih ke dalam lemari bajuku buat ambil bra dan celana dalamku, pun seragam putih abu abu. Peduli sangat dengan teror Dedi, ini hari saya menetapkan untuk pakai celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya terasa sangat was-was, mengayalkan kawan temanku di sekolah tahu jika saya tak kenakan celana dalam. Jika kelak Dedi menyusahkanku, saya telah pasrah.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA CANTIK

Adakalanya saya menyambat, waktu merasa sakit yang menimpa betisku ini mengacau cara kakiku. Sampai sekarang saya baru rasakan kalaupun otot perutku  sedikit kejang, seperti habis kerjakan sit up berkali bisa saja.

Akan tetapi perlahan-lahan saya sadari sebuah perihal yang aneh, entahlah mengapa saya justru nikmati terasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… periode pagi pagi telah kacau-balau gini…", saya bersungut-sungut dan memarahi diriku sendiri.

Karena itu saya usaha tidak untuk membebaskan pikiranku melayang-layang kemanapun. Sesudah saya gantungkan semua lembar kemeja yang bisa kukenakan serta handukku, saya menutup pintu biarpun saya masih ingat jika pintu kamarku terkunci. Tetap juga rasanya aneh bila saya mesti mandi tanpa mengamankan pintu kamar mandi, serta saya tak mau jika saya jadi biasa begitu.

Saya mulai menganakemaskan badanku dengan shower air hangat serta cairan sabun mandiku yang harum, halus memberi kesegaran. Seusai usai, saya selekasnya keringkan badanku dan memakai bra dan celana dalamku, lalu saya ketujuan meja dandanku melihati bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu sudah gak virgin… semestinya virgin kamu itu cuman buat Andy… kalaupun kedepannya Andy tahu kamu telah tidak virgin, apa Andy masih pengin sama kamu?", saya berucap pada bayang-bayang diriku di cermin, dan saat ini hatiku jadi bersusah-hati.

Saya mulai menggunakan pakaian serta rok seragam sekolahku. Rasa pegal di ke-2  betisku telah berasa sedikit menyusut. Seusai mematikan AC kamarku, saya periksa sejumlah buku yang ada pada tas sekolahku, pastikan tiada yang ketinggal dan gak lupa saya masukkan smartphoneku ke tas.

Lalu saya memakai sabuk yang umum kupakai ke sekolah serta siap-siap buat membereskan tampilanku di muka meja dandanku, di saat tau-tau saya dengar hpku keluarkan bunyi, dan dari deringnya saya tahu jika ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari telpon selulerku, serta selekasnya membaca isi SMS itu dengan penuh ingin.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

‘Pagi Eliza. Kamu udah tambah enak? Saya berharap ini hari kamu udah lebih sehat dan tidak lelah.'

Sewaktu saya memandang nama pengirimnya yakni Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku lekas menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban jika saya udah lebih sehat dan sudah tak letih. Saya puas sekali karena saya berasa Andy mulai berani memberi perhatiannya padaku.

Seusai saya menaruh smartphoneku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap membereskan performaku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sembari menyisir rambutku sampai nampak rapi serta elok megar, lalu saya memberinya sedikit bedak di parasku.

Ini hari saya pengin dilihat lebih elok dan menarik didepan Andy, dan saya memulaskan lip gloss sesuai kebutuhan di bibirku.

"Andy… jika saja kamu tahu… saya puas dengan perhatian yang kamu beri padaku…", saya mengguman perlahan sembari melihati diriku di cermin pastikan tidaklah ada yang keliru dengan performaku.

‘tok tok tok…', kedengar suara ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan cantikku.

"Siapa?", saya menanyakan sekalian ambil tas sekolahku, lalu saya ambil langkah mengarah pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya udah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, serta ucapkan terima kasih di Sulikah. Kemudian saya menggembok pintu kamarku, serta saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang berada pada samping rack sepatu, serta saya memanfaatkan kaus kaki namun juga sepatuku.

Tiba-tiba saya tersadarkan, tidak tahu mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya menanyakan terheran.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang tetap menatapku denganc penglihatan takjub.

"Terima kasih ya", saya tersenyum suka.

Dalam hati saya mengharap di sekolah kelak Andy akan memujiku sebagai berikut, kendati kalaupun menyaksikan Andy yang malu-malu seperti tempo hari, rasanya angan-anganku itu tak bisa diwujudkan sekencang itu.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Saya turun ke kamar makan buat nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin berkurang dari kebanyakan, karena tau-tau saja saya takut jadi gendut. Saya tidak pengin jadi tampak tidak menarik untuk Andy. Dalam sekejap saya selesaikan sarapanku, serta sehabis membasuh tangan serta mulutku, saya mengambil langkah ketujuan garasi.

Dari sana saya lihat pak Berbudiin lagi mengelapi mobilku. Saat saya merapat, pak Bijakin yang melihatku saat itu juga hentikan kerjaannya, serta dia menatapku seperti baru pertamanya melihatku saja.

Demikian pula Wawan dan Suwito yang semula sapu langit langit di garasi, saat ini terdiam melihatku sembari selalu menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Bijakin, ngelapnya telah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza sudah pengen pergi sekolah nih", saya berucap di pak Bijaksanain sembari menunjuk lap masih yang ada di dalam atas kap mesin mobilku.

Tak ada jawaban dari pak Bijaksanain yang cuman membawa lap itu dari kap mesin mobilku, dan konyolnya dia mengerjakan itu sekalian selalu menatapku. Di saat saya memandang sekitar, saya menyaksikan Wawan serta Suwito pula berlaku sama, mereka selalu mematung sekalian menatapku.

"Hei! Kalian seluruhnya mengapa sich? Tak pernah review cewek cakep ya?!", saya menyengaja menyentak dengan suara yang lumayan keras sampai semua terperanjat.

Suwito hingga sampai nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, dan Wawan dengan paras terkaget jatuhkan sapunya. Pak Bijakin sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya menghentikan tawa lihat reaksi mereka bertiga ini, tetapi saya usaha selalu menempatkan paras seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras benar-benar suaranya… membuat terkejut saja!", gerutu pak Bijaksanain lalu mulai dekatiku.

Wawan serta Suwito turun dari bangku mereka, dan mereka berdua memulai dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang benar-benar kukenal, penglihatan mata mereka ketika mereka demikian gaungs serta bergairah nikmati badanku.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA CANTIK

"Eh eh… kalian pengen apa? Tidak! Tak mau!!", sadari apa yang bakal dilaksanakan oleh pak Berbudiin, Wawan serta Suwito, saya berseru cemas dan cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya mengancing pintu mobilku sebelumnya mereka sukses tangkapku.

Namun saya buka sedikit kaca pintu mobilku di sisi kiri, biar saya dapat dengar apa kata mereka, pun biar mereka dapat dengar jawabanku yang jelas kuusahakan untuk membikin mereka lebih dongkol.

"Mari non Eliza… Sekejap saja non", kata Wawan serta Suwito nyaris berbareng dan mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang telah terkunci ini.

"Tak mau! Tidak ingin! Kelak bajuku lecek! Intinya tak ingin!", saya menjawab dengan suara yang lumayan keras serta menggelengkan kepalaku berkali kali, namun saya berencana mengerling menjurus mereka, dengan jenis yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya berasa seram mengayalkan apa yang hendak berlangsung kalaupun saat ini saya hingga ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah sebab dipaksakan layani gairah birahi mereka lebih dulu.

Sesudah berulangkali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal buat menjawab keinginan mereka yang tetap memaksakan saya turun sekejap, selanjutnya mereka berserah pun dan kembali meneruskan tugas mereka. Pak Bijaksanain mengelap mobil mamaku, dan Wawan dan Suwito kembali naik ke bangku baru saja mereka gunakan serta menambahkan sapu langit langit garasi ini.

Sekalian tersenyum senyuman sebab merasa menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Dan sewaktu saya menyaksikan mereka bertiga pura pura gak tahu kalaupun mereka harus membuka pintu garasi juga pintu gerbang buatku, saya menghimpit klakson mobilku sampai mereka kaget serta seluruhnya alat bersih bersih yang berada pada pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya telah tidak tahan kembali serta saya ketawa sejadi jadi sembari tutup kaca jendela mobilku. Pak Bijakin yang terdekat dengan mobilku tampak bersungut sungut sekalian memberikan pintu garasi kemudian  pintu gerbang, dan Wawan serta Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan puas, biarpun saya tahu sehabis pulang sekolah kelak mereka bertiga pasti membalasnya marah padaku, entahlah lewat langkah menjadikanku piala bergilir maupun piala bersama. 

Namun saya tidak peduli, toh tanpa ada kugoda seperti barusan juga mereka bertiga telah berkali kali menjadikanku betina mereka saat tidak ada siapa siapa di dalam rumah.

Tidak tahu kelak apa yang hendak mereka kerjakan padaku sesudah seluruh yang kulakukan ini, kalaupun kelak saya nyata-nyata harus sendirian di dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya takut seram mengandaikan perbudakan apa yang mesti kujalani sesudah saya pulang sekolah kelak.

Selesai pintu terbuka seluruhnya, saya lekas meluncurkan mobilku ke sekolah. Saya tidak ingin memikir apa yang bakal terjadi dengan diriku kelak, lantaran di pikiranku waktu ini cuman ada sebuah hal, yakni saya mengharapkan ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa karena hanya argumen pinjam buku catatanku atau argumen lainnya, yang perlu untukku saya mengharapkan ini hari Andy melihatku. Ini hari saya telah merias diriku secantik yang saya dapat, serta ini kulakukan ekslusif cuman buat Andy. Saya pengin Andy sungguh-sungguh ketarik padaku.

II. Angan-angan Cantik Di Pagi Hari

Masih 15 menit sebelumnya bel masuk sekolah keluarkan bunyi di saat saya hingga sampai di parkir sekolah. Jantungku berdegap cepat saat saya lihat Andy baru turun dari mobilnya. Dan di saat saya memandang tempat kosong di samping mobil Andy, rasanya saya seperti punya mimpi elok, serta saya suka sekali.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA CANTIK

Saya tidak ingin mimpi elokku ini amblas demikian saja, karena itu saya selekasnya meluncur dan memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Serta Andy kayaknya langsung mengenal jika ini yaitu adalah mobilku. Sekarang Andy memandang ke arahku serta dengan sabar dia tungguku tuntas memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil dan menggembok pintu, dan kami berdua sempat sama-sama pandang untuk beberapa lama waktunya. Lantas Andy tundukkan parasnya waktu saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya mengambil langkah dekati Andy, yang saat ini anyar kusaksikan kalaupun parasnya merona merah.

"Hai Andy… terimakasih ya semalam, mm… pula barusan pagi… saya sudah sehat kok, pun telah gak demikian lelah seperti tempo hari", kataku lambat.

Hatiku kian terlengah waktu saya menyaksikan muka Andy yang cakep itu tersenyum halus. Tetapi Andy terus menunduk seperti gak berani melihatku dan saya tersenyum geli memandang kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali karena Andy terus menunduk tanpa menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", nada Andy kedengar demikian grogi.

"Saya mengapa?", saya ajukan pertanyaan dengan senyuman jail.

"Aku… anu… saya suka kamu sudah tak sakit", Andy menatapku sepintas, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… thanks ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya telah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya berucap dengan gembira.

Sesungguhnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharap kalaupun kelanjutan kata-kata Andy barusan itu merupakan sanjungan dari Andy kalaupun saya tampak elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sebetulnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau begitu, kata-kata Andy barusan itu masih tetap membuatku tersenyum berbahagia.

Saya udah sangat percaya sekali kalaupun Andy senang padaku, tampak dari sikapnya yang terus salah tingkah seperti berikut serta kata-kata Andy barusan memperlihatkan jika Andy benar-benar peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali hingga sampai ke kelasmu, Eliza?", Andy ajukan pertanyaan dengan suara lambat.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya menggangguk suka, tetapi Andy menunduk demikian dalam dan dia tidak mungkin dapat melihatku. Saya tersenyum geli menyaksikan Andy yang demikian canggung dan salah tingkah di depanku. Apa ini karena dia  suka padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, serta saat dia mengangkut mukanya menatapku, saya mengganggukkan kepalaku kembali sekalian tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku dan sekali ini dia tersenyum, tidak tahu puas atau malu, atau juga ke-2 nya. Saya gak meyakini, tetapi saya terasa tatapan Andy ini benar-benar menghangatkan hatiku. Saya tidak tahu ujaran apa yang dapat memvisualisasikan hatiku saat ini, yang terang saya rasakan pada pagi ini hari saya memperoleh impian yang elok. Dan saya benar-benar berbahagia waktu Andy selalu mengambil langkah di sampingku, kendati pun Andy yang kadang-kadang menengok dan tersenyum padaku itu cuma diam membisu.

Seperti sama tempo hari, saya merasai sejumlah tatapan iri dari banyak siswa cewek yang melihatku jalan ketujuan kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya terasa senang dan suka, kendati pun sesungguhnya kami berdua ini belum dengan status sepasang pacar. Dan saat ini kami berdua duanya sama diam sembari lagi ambil langkah, hingga selanjutnya kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… thanks ya", saya mohon pamit pada Andy.

"Aku… saya pun ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan grogi sembari mengangkat tangannya.

"Iya", saya menjawab sekalian balas angkat tanganku.

Saya tersenyum senyuman sekalian mengambil langkah masuk ke kelasku. Namun di saat saya memandang Jenny yang dengan senyuman isengnya itu menatapku serta tungguku di bangkunya, saya menghela napas panjang sembari lagi mengambil langkah untuk duduk di sisi Jenny. Saya telah pasrah, ini hari saya tentu dibujuk serta diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA CANTIK

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tidaklah ada insiden spesial, disamping Jenny yang repot menarik serta mengejekku terkait Andy,  Sherly yang turut jadi parah situasi saat kami kumpul di kantin pada pukul istirahat pertama serta, serta pada pukul istirahat ke-2  seperti saat ini waktu ini.

Dan jika umumnya saya selalu usaha membalasnya ledekan mereka, sekarang saya cuman dapat menghindar atau tersenyum malu, meskipun hatiku rasanya suka sekali. Untung saja bel tandanya jam istirahat ke-2  usai ini udah keluarkan bunyi.

"Lihat deh… parasnya sampai merah ini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", ejek Sherly serta mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini tidak perlu pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian lagi ngeledek saya, pula ngetawain saya. Kalian jahat!", saya marah-marah serta merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini sudah tidak kok. Cup cup… tidak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", bawa Jenny sekalian menggamit tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sekalian menghela napas panjang dan serahkan tanganku yang ada pada gandengan tangannya itu di Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu pula rasanya memikir diriku jadi rebutan Jenny serta Sherly sesuai ini, namun saya menurut saja di saat Sherly merengkuh tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama