CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA CANTIK PART8

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA CANTIK PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA CANTIK PART8, Hasrat-Bispak48 Tiba-tiba saya jadi mau ketahui apa yang berlangsung padaku barusan pada saat saya semaput. Jadi saya ambil telpon selulerku, dan mengabari telephone rumahku.

"Mbak Ika ya?", tanyaku sewaktu saya dengar nada Sulikah.

"Iya non, saya", jawab Sulikah.

"Tolong panggilin Wawan atau Suwito, atau pak Berbudiin  bisa", kataku perlahan.

"Iya non…", Sulikah menyepakati, dan kudengar nada gagang telephone yang dimasukkan.

Sekejap saya tunggu, serta selesai saya dengar nada Wawan, saya lekas bertanya iktikadku.

"Wan, barusan saya kamu apain saja waktu saya semaput?", tanyaku ketus.

"Eh… itu non… saya…", Wawan tergagap dengar pertanyaanku.

Saya diam menanti Wawan memperjelas tingkah lakunya.

"Barusan non tiba-tiba semaput. Saya serta seluruhnya sampai terkejut non, terus kami seluruhnya coba bangunin non Eliza, tetapi hingga seputar sepuluh menit juga non masih tidak sadar", kata Wawan.

"Eh, sepuluh menit… memang saya itu kalian apain saja?", tanyaku ingin ketahui.

"Ya, jujur saja sebelumnya saya dan lainnya menyangka non pura pura. Saya coba mengiliki pinggang non, namun non diam saja. Selalu saya celupin jemari saya ke memek non, tetapi non masih tidak sadar, jadi Suwito serta Bijakin  saya suruh tolong bangunin non. Selalu mereka ngeremasin susu non Eliza. Hingga sampai memeknya non itu saya aduk aduk gunakan dua jemari, namun buang waktu saja…", narasi Wawan panjang lebar.

"Dasar kurang ajar. Telah mengetahui saya tak sadar diri, malahan diedel edel seperi itu. Terus setelah itu bagaimana ceritanya hingga Cie Natalia tiba?", dengan sedikit jengkel saya kembali bertanya kelanjutan peristiwanya, akan tetapi saat ini saya malahan terangsang memikirkan tingkah laku mereka bertiga itu.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA CANTIK PART8

"Yah non… barusan saja saya was-was review non tidak sadar. Jika tahu non gak apa apa dan selanjutnya dapat sadar kembali, ya saya terusin saja main sama non sampai senang. Belum pula Suwito dan Bijakin yang ngomel tidak sempat bisa sisi, saat ini mereka …", kata Wawan yang saat ini malahan dapat bisanya terus cerita sembari menggerundel.

Namun hatiku bertambah tersengat dengar narasi Wawan. Napasku sedikit mengincar mengandaikan mereka bertiga yang jadi repot menjarah badanku tiada peduli kalau nona majikan mereka ini tengah jatuh tak sadar diri.

Pikiranku sedikit melayang-layang, dan saya akan meraba maupun membelai wilayah selangkanganku sendiri di saat klakson mobil berada di belakang menyadarkanku serta membuatku kaget 1/2 mati. Jadi saya melesatkan mobilku dan menyingkir sesaat, karena saya was-was pikiranku kembali kisruh sewaktu dengar kelanjutan narasi Wawan.

Untung saja rupanya barusan saya tengah stop di lampu merah waktu saya tergoda ujaran Wawan barusan. Serta yang lebih berarti, untung saja barusan itu saya gak sampai terburu bermasturbasi di muka umum.

Saya gak berani mengayalkan peluang ada orang yang melihatku waktu saya lakukan perbuatan segila itu, yang mungkin bisa memberi peluang ke orang itu buat menambahkan kesedihan dalam hidupku. Sudah banyak pejantan dalam hidupku yang memperbudak diriku ini.

"Heh… kurang ajar! Udah telah! Gak boleh melebar selalu! Diberi pertanyaan bab Cie Natalia kok…", dengan sedikit mendamprat buat menyingkirkan nafsu birahi yang menghinggapiku, saya minta Wawan meneruskan ceritanya sehabis kupastikan status mobilku aman di tepi jalan ini.

"Nach kami jadi semakin kebingungan, pengin membawa non ke dokter, kami takut diberi pertanyaan tanyain, lagian kami kan gak miliki duwit non. Selalu kebenaran non Natalia telpon, nanyain non. Kami katakan saja non Eliza kembali sakit, dan saat ini kembali tidur.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Lagi non Natalia ngomong kembali perjalanan ke rumah non Eliza . Maka kami membawa non ke kamar non, serta sesudah Sulikah menggunakankan pakaian tidur non, kami baringkan non di dipan, lalu tunggu non Natalia tiba. Demikian ceritanya non", kata Wawan.

Saya diam dengar kata-kata mereka. Untung saja mereka memanfaatkankan busana tidurku barusan, jadi saya tidak sampai ditemui pada kondisi telanjang bundar oleh Cie Natalia.

Dan karena saya telah mengetahui perihal semuanya yang mau kuketahui, karena itu saya memutuskan buat tutup telephone.

"Ya telah bila getho. Ini hari saya tidak pulang, jadi tidak perlu dinanti-nantiin. Sudah dahulu Wan…", kataku dan saya bakal menekan tombol end call saat kudengar suara Wawan panggil manggilku.

"Apalagi sich Wan?", tanyaku ketus.

"Non, kapan pulang? Rindu sama memek non…", kata Wawan.

"Hilang ingatan!", saya menghardik serta tombol end call itu langsung kutekan.

VIII. Di Rumah Cie Natalia

Saya kembali melesatkan mobilku dengan lumayan cepat buat susul mobil Cie Natalia. Selanjutnya kami hingga sampai dalam rumah Cie Natalia sekitaran jam delapan kurang sepuluh menit.

"Eliza, kelak kamu tidur di kamar Cie Cie saja ya", kata Cie Natalia.

Saya menggangguk menyepakati. Dengan ditolong Cie Natalia, pada akhirnya semua barangku telah ada dalam kamar Cie Natalia. Sudah pasti sandal serta sepatuku tidak turut masuk, kutaruh di rack sepatu yang ada dari sisi kamar Cie Natalia.

"Eliza, kelak saja membenahi barang barangnya. Kebenaran Cie Cie ingin pergi lihat sama teman-teman, kamu pengen tidak turut Cie Cie pergi tonton?", bertanya Cie Natalia saat saya mulai mengatur barang bawaanku.

Saya sedikit sangsi. Saya lagi menanti telephone Andy. Jika saya turut Cie Natalia, saya gak dapat bicara dengan lepas di Andy. Tetapi saya tidak dapat mendapati argumen yang baik, karenanya saya menetapkan untuk bicara terang-terangan di Cie Natalia.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA CANTIK PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


"Thanks ya Cie, namun sorry Eliza gak dapat turut. Eliza kembali nungguin rekan Eliza yang janji pengen telpon tidak lama lagi", dengan enggan saya terpaksa sekali menampik ajakan Cie Natalia.

"Janji telephone? Periode sama kawan? Hayo… kawan apa kawan nih?", goda Cie Natalia.

Saya cuman dapat menunduk sembari tersenyum malu.

"Tidak apa apa Eliza, Cie Cie mengerti kok. Ya telah, Cie Cie pergi dahulu ya Eliza", Cie Natalia minta pamit padaku.

"Iya, thanks ya Cie…", saya mengacauk puas.

Singkat kata, pada akhirnya Cie Natalia pergi bersama rekan temannya, sementara itu saya santai di kamar Cie Natalia, sendirian.

Tetapi saya gak kesepian, sebab Andy menghubungiku saat jam delapan malam. Serta bercakap dengan Andy betul-betul membahagiakan. Saya tidak mengira Andy yang pendiam itu rupanya cerdas melucu serta kerap membuatku ketawa.

Kami membahas berbagai hal, dan sama sama cerita terlebih mengenai sejumlah peristiwa di kelas kami masing-masing. Gak berasa kami mengobrol hingga sampai jam sebelas malam. Sesungguhnya kami sama-sama belum mengantuk, atau minimal saya belum berasa mengantuk.

Tetapi saya tidak sedap lantaran Andy telah mengontakku kelamaan, kasihan pula bila pulsanya habis bisa lebih banyak. Toh saya kan tetap bisa bersua dengan Andy tiap hari di sekolah? Sampai, esok saya dapat bersua dengan Andy di gereja jika saya ada buat kebaktian yang mulai pada jam 1/2 sepuluh siang.

"Andy, telah malam nih… aku…", rasanya malas , namun saya terpaksa sekali menyampaikan ini.

"Oh iya… telah malam… tetapi esok saya bisa telephone kamu kembali ya Eliza?", bertanya Andy yang dari suara suaranya saya tahu dia demikian mengharap, membuatku tersenyum berbahagia.

"Mmm… bisa kok", jawabku malu, dan hatiku puas sekali.

Kami berdua keduanya sama sempat termenung sejenak.

"Eliza, thanks ya sudah nemenin saya bercakap", kata Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Gak apa Andy, saya sukai kok eh… bercakap sama kamu…", parasku berasa panas saat saya ucapkan kata senang barusan.

"Mm… bila begitu sudah dahulu dech Eliza… sampai esok ya… bye bye…", Andy minta pamit padaku.

"Iya… sampai esok Andy… bye", kataku tutup penuturan kami.

Saya memencet tombol end call, serta sembari tersenyum senyuman saya merapikan barang bawaanku. Saya suka sekali. Saya mengharapkan Andy benar-benar menyenangiku. Saya mengharapkan gak lama kembali kami berdua betul betul… oh… apa saya salah kalaupun saya mengharap Andy nyata-nyata jadi doiku?

Seusai semua tuntas, saya bertukar pakaian tidur. Busana kotorku telah kutaruh di kantung plastik yang benar-benar kusiapkan. Sekarang saya tunggu Cie Natalia pulang. Sempat terpikir di pikiranku, apa ya yang telah dilakukan Jenny, Sherly dan Cie Stefanny sepanjang hari ini?

Apa mereka bertiga sama sama bercinta? Saya terpikir akan nasib jelek yang menerpa diriku sewaktu saya mesti pasrah ditiduri oleh 5 orang pekerja di dalam rumah Jenny itu. Apa Sherly dan Cie Stefanny mesti layani semua?

Tiba-tiba saya sadar akan gempuran hasrat yang menimpa badanku pada saat saya mengandaikan seluruhnya, jadi saya usaha memindah pikiranku dari 3 pujaan hatiku itu melalui cara lihat TV. Namun seusai lumayan lama saya saksikan TV di kamar Cie Natalia ini, tiba-tiba saja saya mulai mengantuk.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA CANTIK PART8

Kupikir Cie Natalia gak akan berkeberatan jika saya tidur lebih dulu. Dan saya udah malas buat ingat ingat terkait peristiwa apa yang sudah menempaku sepanjang hari ini. Karenanya saya mematikan TV itu serta saya tiduran disebelah kiri dipan Cie Natalia, coba istirahatkan badanku dari hari hari yang sarat dengan pekerjaan sex ini.

Sempat tebersit dalam pikiranku, barusan saya belum menghubungi papah mamaku.

Tetapi, ah… mereka pasti belum pulang ini hari, jadi kupikir tak apa apa bila esok saja saya baru memberi kabar mereka. Toh saya bermalam di dalam rumah saudara sendiri. Bahkan saya sudah mengantuk serta ke-2  mataku yang terpejam ini berasa berat sekali buat kubuka.

‘klik…', kabur samar saya sempat dengar bunyi handel pintu kamar ini yang dibuka satu orang.

Tentu itu Cie Natalia yang baru pulang. Namun saya udah terlampau malas untuk kembali bangun cuman untuk menegur Cie Natalia. Saya selalu pejamkan mataku, dan tak lama setelahnya saya telah tertidur nyenyak.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama