CERITA DEWASA KENIKMATAN DIPERKOSA DOSEN TUBUH MONTOK

CERITA DEWASA KENIKMATAN DIPERKOSA DOSEN TUBUH MONTOK


CERITA DEWASA KENIKMATAN DIPERKOSA DOSEN TUBUH MONTOK, Hasrat-Bispak48 Namaku Ari (nama fiktif), saya yaitu seorang mahasiswa di satu diantaranya perguruan tinggi tempatku tinggal, saya termasyhur jadi seorang nerd yang tidak mempedulikan wanita alias tidak pengen menjelimet dengan yang bernama pujaan hatian, tetapi nafsu seksku yang gak tersalurkan ini semakin menggelora tiap-tiap saya lihat mahasiswi sekelasku yang punya badan-tubuh menarik, selanjutnya tiap hal semacam itu terjadi saya cuma dapat coli di rumahku sekalian memikirkan dapat ngentot sama mereka. Saya mempunyai kontol yang kemungkinan cukup menyenangkan hati untukku adalah sejauh 17 cm, gendut serta berurat. WAJIB 4D


Back to story….


Pagi hari ini saya kuliah dengan salah seseorang dosen wanita muda, kutaksir umurnya kurang lebih 26 tahun, dia ialah bu rida, akhwat kerudung lebar, belum menikah sebab tak ada yang pas tuturnya, Awalnya dia mengajarkan di kelasku, dia tidak begitu menarik perhatianku lantaran badannya yang selalu ditutupi hijab dan gamis panjangnya, tetapi semakin ke sini saya mempunyai fantasi tertentu yakni dapat cicipin badannya.


Saya pikir bagaimana tekniknya ya agar dapat cicipin badan beliau ini, saya memperoleh inspirasi untuk menempatkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, biarpun tidak bisa bukti aneh-aneh namun sekurang-kurangnya bisa memandang mukanya yang terus tidak ingin bila dijepret, ini siang saya lalu memperlancarkan gagasan itu, esok harinya saya ambil rekaman itu dan saya menyaksikan dosen yang kumaksud sedang masturbasi memanfaatkan sebuah dildo dengan mengenakan pakaian komplet di meja kerjanya


Memandang hasil rekaman itu, saya tunggu sampai sore hari bermaksud untuk menggrebek beliau, waktu tempat dosen udah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa suara,serta betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, waktu akan merapat, kuberkata "masihlah ada orang?", "hhmm..masih" katanya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut mukanya dilihat kalau dia sedang horny berat, ke-2  tangannya selalu di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini ruang AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia nampak cemas, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali selesaiin sejumlah buku di tempat ini" tuturnya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "ingin ngapain kamu?" Ujarnya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang udah kurekam ke beliau, beliau tampak pucat pasi, "kamu merekam saya?! Ingin apa kamu!" Teriaknya, "tak boleh emosi-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu begini punyai hasrat besar  ya" jawabku rileks, "tidak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar biar banyak mahasiswa lain dapat gagahi ibu?" Tanyaku dengan enjoy, ia terkejut serta tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu meminta tidak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa nggak saya tebar namun ibu harus taatin saya" ucapku sembari buka celana panjang dan cdku, terpajang kontolku yang telah 1/2 tegang, dia mengalihkan parasnya dan berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlaga sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan enjoy, kedengar tangisan kecil, "telah gak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sampai kini belum disentuh lelaki pikirku karena sangatlah halus ke kontolku,kupinta dia memegang kontolku serta mengocak lambat, tangannya menggigil, akan tetapi nurut mengocak, "udah tak boleh nangis sini lihat saja" ucapku sekalian menggenggam kepalanya buat melihat memandang kontolku, kelihatan matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka dan sepong kontol ari bu" ucapku, ia terus tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya maka dari itu dia kesusahan bernafas dan buka mulutnya, dengan cepat ku masukan kontolku ke mulutnya serta kuhentakkan dengan kasar


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "bila saya tidak pengin kasar, nih hirup saja!" Gertakku, memandang saya menyentak,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku serta memaju mundurkan kepalanya, saya segera ambil camera yang terkapar di meja beliau serta merekam kegiatan beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku serta ingin emosi lantaran dia sadar saya merekamnya, akan tetapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya ketahan, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta memulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Karena kurasa cukup sesion sepongnya, kutarik keluar kontolku dan kuberdirikan badannya, "pengen ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, serta kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang dilihat kaki dan paha mulusnya


dia tidak gunakan legging mestinya akhwat lain, dia cuma memanfaatkan cd punya motif bunga, kuremas lambat memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" ujarnya, kutarik cdnya dan kubuang entahlah ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu serta bibir memek masih semakin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya untuk cari itilnya, selesai kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, sesudah kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia dilihat menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku akan tetapi dia selalu menikmatinya, "sshh..telah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlagak sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya agar merekam pekerjaan eksekusiku, kudekatkan serta kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan gagahin ibu ri…ibu meminta..sshh" katanya sambil mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya bermaksud untuk menggairahkannya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sekejap kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang nikmat, kumulai mengeluar masukan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu gagahin ibu!" Gertaknya, memandang dia memarahiku dengan keras

CERITA DEWASA KENIKMATAN DIPERKOSA DOSEN TUBUH MONTOK

saya memecut memeknya dengan keras juga ekspresikan amarahku lantaran beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tindakanku, menyaksikannya kian mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tidak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan suara perihnya beralih menjadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu ingin keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya bertambah memacunya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya berkaitan palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya. WAJIB 4D


kudiamkan kontolku melepaskan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih menancap di mekinya, kubawa dia dan camera yang dari sejak barusan merekam kegiatan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,nampak darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk serta bertopang di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya saat kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya maka dia berdiri tegak dengan kontolku masih memacu memeknya, hijab lebarnya mulai kusut begitu halnya gamisnya lembab lantaran keringat kami, kedengar suara telephone yang kutebak itu yaitu mobile phone milik dia, "ari setop ri…itu ada telepon..ssh" pintanya


saya terasa kalau saya punyai sebuah gagasan edan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, kelihatan dia jalan membungkuk bertopang di lututnya, saya masih memecut memeknya tanpa ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sembari menggerakkan pahaku biar saya menyudahi lecutanku, saya menarik pundaknya untuk kembali tegak, kupegang dagunya dan berbicara "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sekalian selalu memaksain jalan, setelah di meja kerja beliau, dia langsung meraih gadgetnya dengan status menungging bertopang di meja kerjanya, kulepaskan kontolku buat ambil camera barusan ketinggalan di meja dosen lain


kusaksikan dia cepat mengusung telephone, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung percepat jalanku tuju beliau, kuposisikan camera untuk selalu merekam kami, dan kembali kugenjot memeknya, secara lembut buat berikan kepuasan untuknya, "pengin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida buat aktifkan loudspeaker mobile phonenya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya cemas, "eeenng gak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" tutur bu rida dengan mendesah karena saya tidak menyudahi lecutanku di memeknya, "oh oke mbak, berhati-hati ya" sebut adiknya di telpon, "hhmm iya dek" katanya. Mengenal telpon itu sudah usai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu ingin keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat benar-benar bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku serta kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Pengen ngapain kamu disana? !" Katanya cemas, karena kontolku sudah basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, tak boleh disana!" Teriaknya, kuhentakkan lagi kontolku sampai kontolku masuk semua di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot perlahan sembari kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah meski kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya terasa kalau saya lekas muncrat, kutarik kontolku dari anusnya serta kumasukkan ke memeknya yang rapat itu satu kali lagi untuk memberinya orgasme ke-2  buat beliau, "ohh…ibu hingga sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya bisa lebih banyak dibanding yang pertama, maka membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang barusan terima orgasme ke-2 , kupercepat pecutanku, "aahh ahh bu saya hingga" desahku dibarengi dengan 4 kali muncratan pejuku dalam anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya merasai semburan pejuku di anusnya


sehabis suka saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku serta badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, serta kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami mempercepat gairah barusan, cadar panjang dan gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh serta pejuku yang keluar anusnya. Kulekas menggunakan bajuku, ambil bra beliau, "saya mohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, tidak boleh kadu siapa saja kalaupun tidak ingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka parasnya sembari kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari merupakan 4 hari sehabis momen pemerkosaan bu rida yang ari kerjakan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya ialah salah orang dosen baru di perguruan tinggi yang berada pada kota ini, saya biasa disebut "mbak-mbak akhwat" karena saya terus memakai hijab panjang dibarengi gamis serta rok panjang untuk tutupi badanku dari tatapan genit beberapa lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuma seukur 34B.


Ini hari ialah sekian hari sesudah saya mengenyam petaka pemerkosaan yang sedang dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Ini sore saya mesti pulang cukup malam lebih kurang jam 9 malam karena banyak pekerjaan yang sebaiknya kuselesaikan ini hari. Sebab telah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengangkat dosen telah tak bekerja kembali, jadi saya memilih untuk pulang memanfaatkan bis transkota, kumenunggu sekitaran 10 menit di halte depan universitas serta selanjutnya hadir suatu bis transkota yang hendak kutumpangi, kutidak memerhatikan kalau bis itu dipenuhi dengan laki laki, dan cuma sedikit ada wanita, akan tetapi sebab saya takut kalau naik angkot jadi saya beranikan diri buat menggunakan bus itu, saya tidak memperoleh bangku buat duduk, jadi kumemutuskan untuk berdiri, waktu ku asyik bergelut dengan gadgetku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terikat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama